FAQ
Info Kesehatan (7)
Dok saya mau tanya anak saya kan tadi nya panas tinggi trus dia kejang, setelah itu saya bawa ke RS. Malah sekarang dia batuk nya kering dok, dan saya ingin tau dok pemicu nya bisa anak saya panas begitu, akibat nya knpa ya..Apa lgi klo abis batuk pasti suhu badannya naik turun dok…Mohon penjelasan nya dok..
Jawab:
Pada dasarnya demam dapat terjadi karena banyak kemungkinan. Penyebab demam yang tersering adalah infeksi. Infeksi bisa disebabkan oleh mikroorganisme apapun, dan bisa terjadi di organ manapun. Demam juga bisa disebabkan oleh hal lainnya yang bukan infeksi, misalnya saja penyakit autoimun, peradangan luas dan berat pada tubuh, kanker, efek samping obat, gangguan tertentu di otak (seperti perdarahan otak, tumor otak, stroke, dll).
Bila memang anak anda selalu mengalami demam saat batuk/pilek, hal tersebut sebenarnya merupakan hal yang cukup normal. Saat sedang mengalami infeksi, demam memang bisa terjadi. Demam ini memiliki fungsi salah satunya adalah untuk meningkatkan kerja sistem imunitas tubuh anak (saat suhu meningkat, sistem imunitas akan berkerja dengan lebih aktif untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh). Oleh karena itu bila demam yang dialami oleh anak ringan-ringan saja dan tidak menyebabkan gejala-gejala yang mengganggu, obat demam tidak perlu diberikan.
Karena umumnya batuk/pilek pada anak disebabkan oleh infeksi virus saja, maka pengobatan tidak perlu dilakukan. Anak hanya disarankan untuk lebih banyak beristirahat, lebih banyak minum cairan, serta diberikan obat penurun panas bila demamnya cukup tinggi. Pemberian obat demam juga tidak diketahui dapat mencegah terjadinya kejang demam pada anak (dan tidak ada obat tertentu yang disarankan juga untuk diberikan untuk mencegah terjadinya kejang saat demam). Dokter dapat memberikan obat tertentu (yang biasanya dimasukkan dari anus) bila kejang sudah terjadi untuk meredakan kejang lebih cepat. Untuk membantu meredakan batuk pada anak, anda juga dapat memasang pelembab udara (humidifier) di kamar tidur anak anda, dan bila anak anda sudah berusia di atas 1 tahun, pemberian madu terbukti efektif untuk mengurangi batuk terutama di malam hari.
Bila kejang pada anak terjadi hingga lebih dari satu kali dalam 24 jam, terjadi hingga lebih dari 15 menit, terjadi saat anak tidak demam, kejang terjadi pada sebagian tubuh saja, anak tidak sadarkan diri hingga lama setelah kejang berhenti, anda harus segera membawa anak ke rumah sakit.
Sekian informasi dari saya, semoga cukup menjawab
Dok, di sebalah tangan dan kaki mana kah suntik campak dan DPT?
Jawab:
Imunisasi DPT (difteri pertusis tetanus) pada anak-anak diberikan sebanyak lima kali, yaitu mulai saat anak berusia 2 bulan hingga 6 tahun. Tiga pemberian pertama merupakan imunisasi wajib dasar, yang diberikan pada usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Selanjutnya, pemberian ke-4 dan ke-5 yang merupakan imunisasi lanjutan atau booster dilakukan pada usia anak 18 bulan dan 5 tahun. Setelahnya, dianjurkan untuk melakukanboosterTdap (imunisasi ulang Tetanus Difteri dan Pertusis) tiap 10 tahun.
Adapun imunisasi campak diberikan mulai anak usia 9 bulan, kemudian anak harus menerima 2 lagi dosisbooster. Yaitu booster pertama ketika anak berusia 18 bulan, atau berusia 15 bulan bila menerimavaksin MMR/MR. Apabila anak belum juga menerima vaksin campak hingga berusia 12 bulan, maka vaksin MMR/MR dapat langsung diberikan.Dan booster kedua diberikan ketika anak berusia 5-7 tahun.
Vaksin DPT didan campak diberikan melalui suntikan dengan dosis yang diberikan yakni satu kali suntikan setiap jadwal imunisasi. Vaksin DPT disuntikkan ke otot, sedangkan vaksin campak disuntikkan ke jaringan bawah kulit (subkutan). Kedua vaksin ini dapat disuntikkan di paha atau lengan atas.
Demikian semoga bermanfaat.
Dok, sy mau tanya anak saya umur 13bulan lagi demam ,terus apakah boleh minum obat di campur dengan madu?
Jawab:
Sebelumnya perkenalkan saya dr.Rio akan mencoba menjawab pertanyaan anda.
Madu adalah sebuah cairan alamiah yang kandungannya bermanfaat yang berasal dari nektar bunga dan dihasilakn oleh lebah. Beberapa kandungan zat dalam madu adalah Karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan antioksidan yang dinilai sangat bermanfaat bagi tubuh terutama untuk meningkatkan stamina dan sistem kekebalan tubuh.
Tidak ada panduan ataupun aturan khusus yang melarang madu digunakan sebagai campuran untuk minum obat. Namun anda harus tetap berhati hati mengingat saat ini banyak sekali madu dengan kualitas yang buruk bahkan dicampuri bahan bahan kimiawi. Sebaiknya berikanlah jeda waktu sekitar 30 menit dalam pemberian madu setelah minum obat. Hal ini bertujuan agar obat dapat terserap dengan sempurna barulah madu masuk sebagai suplemen tambahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Mungkin jika tujuan anda mencampurkan obat ke madu adalah untuk membuat rasa obat menjadi manis sehingga anak mau mengkonsumsinya, saya sarankan anda dapat membeli sirup khusus yang dapat dicampurkan dengan obat di apotik. Rasa dari sirup tersebut manis sehingga dapat membantu dalam pemberian obat pada anak. Untuk pembeliannya tidak diperlukan resep dari dokter.
Saat anak anda demam berikut beberapa hal yang dapat anda lakukan dirumah :
- Pantau demam, jangan sampai melebihi 39’C
- Kompres anak dengan air hangat untuk memberikan kenyamanan.
- Penuhi asupan makan dan minum anak untuk mencegah anak dehidrasi.
- Segera konsultasikan kedokter secara langsung jika demam berkepanjangan.
Sekian jawaban yang saya berikan semoga membantu.
Terimakasih, semoga sehat selalu 🙂
Halo dok.. anak saya saat ini sedang demam, badannya panas dan nafasnya sedikit tersengal2, dan sempat muntah. 3 jam lalu sudah saya beri obat penurun panas, setelah minum obat penurun panas …suhu badannya berangsur normal, tp skrg mulai panas lagi suhu badannya. Apa yg harus saya lakukan dan penanganan seperti apa yg tepat ya dok? . (FYI : anak saya berumur 2 thn) Terimakasih dok
Jawab:
Kategori demam pada anak adalah jika suhu tubuh anak naik dan melewati dari batas normal, yaitu jika lebih dari 37,2 derajat celcius jika diukur dari ketiak, atau jika lebih dari 37,8 derajat celcius jika diukur lewat mulut dan diatas 38 derajat jika diukur dari dubur.
Obat penurun demam yg biasa diberikan pada saat anak demam adalah acetaminophen atau paracetamol, yg bekerja dengan mengurangi produksi zat penyebab peradangan (prostaglandin) yg berefek pada tinggi atau naiknya suhu tubuh. Dengan penurunan kadar prostaglanding maka tanda peradangan seperti demam dan nyeri akan berkurang. Setiap obat memiliki waktu terapi sendiri-sendiri, dimana maksudnya adalah obat yg diminum akan berfungsi didalam tubuh sehingga keluhan dapat berkurang, namun panjang dan pendeknya waktu terapi setiap obat berbeda antara obat satu dengan yg lain. Pada obat paracetamol waktu terapi yg efektif adalah antara 4 sampai dengan 6 jam, sehingga jika sudah lebih dari waktu tersebut, gejala akan muncul lagi atau jika sumber penyakit yg mendasari tidak ditangani maka gejala akan muncul dan hilang sesuai dengan waktu terapi dari obat tersebut.
Sehingga jika anak anda sudah mulai demam setelah waktu terapi 4 jam atau bahkan 6 jam, maka sangat dianjutkan untuk memberikannya obat paracetamol lagi agar demam tidak terlalu tinggi. Selain itu anda juga dapat memberikan penanganan mandiri berupa :
- Kompres hangat pada lipatan tubuh dan dahinya agar panas di dalam tubuhnya dapat keluar bebas melalui pori-pori kulitnya yg terbuka karena kompres demam yg diberikan.
- Tetap berikan asupan cairan yg cukup pada anak anda untuk menghindari komplikasi berupa dehidrasi karena kehilangan cairan tubuh yg berlebih.
- Hindari penggunaan baju yg terlalu tebal agar panas didalam tubuhnya dapat keluar dengan efektif
- Pastikan suhu kamar tetap sejuk dan nyaman untuk si kecil, pastikan suhu ruangan tidak terlalu dingin atau terlalu panas
Jika sudah anda lakukan penanganan demam sementara yg dilakukan dirumah tetapi tidak menunjukkan perbaikan yg bermakna, maka kami sarankan untuk segera membawa serta anak anda ke dokter atau dokter anak agar dilakukan pemeriksaan yg seksama dan diberikan penanganan yg tepat. Sebelum tanda-tanda bahaya demam pada anak muncul, seperti :
- kejang
- sesak napas
- kulit pucat atau tampak kebiruan
- anak tampak sangat lemas
- pingsan atau tapak sering mengantuk
- tanda-tanda dehidrasi seperti bibir kering, muntah, menangis tanpa air mata, tidak mau minum atau makan dan tidak BAK
Demikian yg dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.
Jawab:
Tifus merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena infeksi bakteri pada saluran pencernaan. Sedangkan demam berdarah dengue / DBD disebabkan karena infeksi virus dengue yang disebarkan melalui gigitan nyamuk. Baik tifus maupun demam berdarah bisa menyebabkan penurunan trombosit.
Sebenarnyatrombosit akan naik dengan sendirinya seirng dengan proses penyembuhan penyakit. Apabila anak Anda dirawat inap di rumah sakit, maka biasanya makanan sudah disediakan oleh bagian gizi rumah sakit. Makanan yang disediakan ini tentunya sudah memenuhi standar gizi yang dibutuhkan oleh setiap pasien. Jika Anda ingin memberikan makanan lain diluar makanan rumah sakit, saya sarankan agar Anda berkonsultasi dulu dengan dokter yang merawat anak Anda ya.
Secara umum untuk membantu menunjang penyembuhan pasien DBD dan tifus disarankan untuk memperbanyak asupan cairan, istirahat cukup, mengkonsumsi makanan sehat bergizi seimbang, serta kurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung gas dan berminyak.
Semoga bisa membantu Anda,
Terimakasih
Dok bayi saya belom bab selama 3 hari dan skrg hari ke 4 bab namun keras sampai ia menangis tapi yg keluar secuil apakah wajar ?
Jawab:
Pada dasarnya pola BAB setiap anak memang bisa berbeda-beda dan kadang perubahan pola BAB (misalnya BAB menjadi lebih jarang) juga tidak selalu menunjukkan adanya kelainan pada saluran cerna anak. Namun demikian, ada beberapa tanda terjadinya konstipasi pada anak, diantaranya adalah:
- BAB kurang dari 3 kali seminggu
- Feses keras, kering, dan sulit dikeluarkan
- Anak merasa nyeri atau menangis saat mengeluarkan feses
- Terdapat bercak feses pada celana/popok anak
- Terdapat bercak darah pada feses atau pada celana/popok anak
Bila anda melihat feses anak keras dan anak terlihat kesulitan mengeluarkannya, maka kemungkinan anak anda memang mengalami konstipasi. Ada beberapa kemungkinan penyebab konstipasi pada anak diantaranya adalah:
- Kurangnya konsumsi serat
- Anak kurang minum cairan
- Anak terlalu banyak diam dan kurang bergerak
- Anak sering menahan keinginan buang air besar
- Anak terlalu banyak minum susu
- Efek samping obat-obatan atau suplemen tertentu
- Kondisi medis tertentu, misalnya hipotiroidisme, gangguan elektrolit tubuh, gangguan anatomis saluran cerna, alergi makanan, dll
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa anda coba lakukan:
- Berikan sayur dan buah lebih banyak untuk anak
- Berikan buah-buahan yang dapat membantu mengatasi konstipasi seperti buah pear, peach, prune, plum
- Berikan cairan lebih banyak untuk anak (jangan dalam bentuk susu)
- Batasi konsumsi susu dan produk olahan susu pada anak (jangan lebih dari 720 cc per hari)
- Tingkatkan aktivitas fisik anak (ajak berjalan, bermain di luar rumah, dll)
Bawa anak anda ke dokter untuk mendapatkan obat yang dapat membantu mempermudah keluarnya feses yang sudah mengeras dalam saluran cernanya. Jangan menunda pemeriksaan ke dotker terutama bila anda melihat adanya luka pada anus anak ataupun darah pada fesesnya.
Sekian informasi dari saya, semoga cukup menjawab
Dok, anak saya usia 18 bulan… kemarin selama 4hari sakit panas tidak turun² panasnya dan muntah². Saya bawa ke dokter katanya terkena radang… trus sekarang udah sembuh dan mulailah pilek. Kenapa anak saya jadi sering sakit seperti pilek batuk pilek ya dok? Apa perlu saya beri vitamin buat sistem imunnya kuat atau gimana ya dok? Dan udah 1 minggu dari sakit sampai udah sembuh dari radang anak saya tidak mau makan sama sekali cuma susu formula saja dok.. Apa butuh juga dikasih penambah nafsu makan?
Jawab:
Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) adalah salah satu penyakit yang sering menyerang anak-anak. ISPA dapat menyebabkan peradangan di bagian mukosa hidung, faring, laring, dan juga tonsil (amandel). Penyebab paling sering adalah infeksi virus (rhinovirus, influenza virus, epstein barr virus) atau infeksi bakteri (Streptococcus, Mycobacterium pneumoniae, dll). Selain karena infeksi, peradangan juga bisa terjadi akibat reaksi alergi.
Gejala peradangan pada saluran napas atas antara lain:
- Demam
- Batuk pilek
- Sakit tenggorokan
- Nyeri menelan
- Pembesaran kelenjar getah bening di sekitar leher
- Penurunan nafsu makan
- Nyeri-nyeri otot atau sendi
- Suara serak
ISPA sangat mudah menular dari orang ke orang melalui udara. Anak kecil memiliki sistem imunitas yang belum sebaik orang dewasa sehingga memang lebih rentan untuk tertular bila terus menerus kontak dengan penderita ISPA. Ajarkan anak untuk rutin mencuci tangan, tangan yang bersih dan mengurangi risiko ISPA. Anak usia pra sekolah dapat mengalami batuk pilek hingga 7-8 kali dalam setahun. Frekuensi ini akan berkurang seiring bertambahnya usia anak. Bila anak sering sekali batuk pilek ada beberapa faktor yang perlu dicurigai misalnya ada faktor alergi, kondisi immunocompromised, tonsilitis kronis.
Umumnya ISPA dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari, dengan pemberian makanan yang bergizi, minum air putih yang cukup dan istirahat yang cukup. Saat sakit usahakan agar anak Anda tidak terpapar dengan asap rokok, polusi berlebihan, termasuk kontak dengan orang-orang yang sedang batuk pilek. Pemberian antibiotik hanya dilakukan apabila ada kecurigaan infeksi bakteri. Untuk kasus infeksi virus, pengobatan umumnya menyesuaikan dengan gejala pasien, misalnya diberikan obat penurun panas bila anak demam.
Penurunan nafsu makan saat sakit adalah hal yang wajar. Apalagi bila anak pilek / hidung tersumbat, sebab indra penciuman berperan penting untuk menimbulkan rangsangan lapar dapat untuk merasakan rasa makanan. Dengan pemberian makanan yang bervariasi sebenarnya kebutuhan makronutrien dan mikronutrien (vitamin, mineral) anak sudah terpenuhi. Pada saat sakit boleh saja menambahkan multivitamin untuk membantu mencukupi kebutuhan tersebut karena anak makannya kurang selama sakit. Sebaiknya berikan vitamin sesuai dengan dosis yang dibutuhkan oleh anak. Bila anak terus menerus susah makan walaupun sakitnya sudah sembuh (tidak lagi batuk, tidak lagi pilek, tidak lagi demam) kemungkinannya anak memang pilih-pilih makanan (picky eater), masalah di saluran pencernaan (termasuk gigi dan mulut) atau di saluran pernapasan atas yang belum teratasi, rutinitas makan yang salah (jam makan tidak tetap, anak diberi makan sambil bermain), anak kurang aktivitas sehingga tidak lapar. Silahkan berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter apabila penurunan nafsu makan ini menimbulkan penurunan berat badan drastis pada anak.
Demikian penjelasan dari saya, semoga bermanfaat.