FAQ

Balita 1-5 Tahun (7)

Si kecil usia 2 tahun:

  1. Saat si kecil demam ada aturan minum obat setelah makan. Dikatakan makan itu apakah harus nasi?
  2. Berapa lama jeda minum obat dgn minum susu?

Jawab

  1. Obat demam/obat turun panas (jenis: asetaminofen, paracetamol) biasanya aman diberikan pada saat perut kosong. Tetapi kalau diberikan Proris (isinya: Ibuproven) – tidak boleh diberikan saat perut kosong, tetapi tidak harus makan nasi dan dapat diberikan makanan pengganti seperti PISANG, ROTI. Dianjurkan untuk tidak diberikan makanan yang asam seperti buah ANGGUR, JERUK, NANAS, tetapi PISANG atau ALPUKAT.
  2. Jarak jeda minum obat: pemberian susu dianjurkan 30 menit setelah minum obat karena dalam 30 menit obat sudah terserap, tetapi untuk lebih amannya sebaiknya diberi jarak 1 jam agar OBAT tidak ternetralkan oleh susu. Ada “obat-obat” (suplemen) tertentu yang dapat diberikan bersamaan dengan makanan seperti vitamin C, D3, kalsium dan probiotik.

Si kecil usia 2 tahun, dan saat ini batuk pilek sudah 2 minggu, belum sembuh, walaupun sudah berkurang/mendingan, dan batuknya pun jarang. Dulu saya pernah TB paru-paru, sekarang juga batuk-batuk lagi sudah 1 minggu ini. Mungkinkah indikasi TB juga pada anak saya? Apakah anak saya perlu diperiksa atau tidak?

Jawab

  1. Untuk diagnosis TB pada anak perlu pemeriksaan lanjutan yang lebih teliti seperti anamnesis (tanya jawab dokter-pasien untuk mengumpulkan data), pemeriksaan laboratorium darah, Mantoux test atau Igra test dan foto ronsen dada).
  2. Anamnesis misalnya mom kena TB paru-paru kapan? Jika mom terkena TB saat gadis dan sudah dinyatakan sembuh maka KEMUNGKINAN MENULAR SANGAT KECIL.
  3. Gejala TB pada anak yang sering dijumpai adalah berat badan yang tidak naik-naik, suhu badan agak meningkat, dapat disertai BATUK, berat badan menurun dan pembesaran kelenjar getah bening.
  4. Pemeriksaan yang mendukung positif: peningkatan LED, Mantoux dan Igra positif, serta gambaran paru pada RONTGEN.

Camilan yang bagus buat si kecil apa aja? Bolehkah ngemil seperti wafer dan cokelat? Bagaimana cara mengenalkan supaya si kecil mau cemilan buatan sendiri?

Jawab

Camilan yang baik untuk si kecil adalah camilan yang padat gizi dan homemade, mom, misalkan lontong isi telur+tahu+sayur (arem-arem), bacang beras, tahu isi, puding.
Agar si kecil mau mencoba camilan homemade, ajak si kecil ikut serta dalam membuat camilannya. Mulai dari bantu mengaduk atau menuang adonan, mom.

Semangat berkreasi menu mom agar kebutuhan gizi si kecil terpenuhi dengan baik sehingga tumbuh kembangnya optimal.

Banyak moms membiasakan anaknya makan camilan wortel setengah masak, buah keras seperti apel, pear, jambu, yang bisa dipotong besar menjadi finger-food. Ini juga bagus.

Wafer dan cokelat sebaiknya tidak dijadikan camilan karena hanya tinggi gula, tidak ada gizi lain dan sering membuat si kecil GTM, tidak mau makan makanan lain kecuali yang manis-manis. Coklat dan wafer boleh diberikan, tapi dibatasi. Beri si kecil pengertian sejak kecil, bahwa makanan seperti coklat, permen, dan wafer itu hanya manis-manis dantidak membuat dia tumbuh sehat, kuat dan cerdas. Begitu juga dengan makanan ringan dalam kemasan yang umumnya anak suka karena gurih tinggi MSG. Jangan diberikan, dan beritahu si kecil alasannya.

Si kecil usia 13 bulan

  1. Pemberian prona, prohe, sayuran, karbohidrat secara benar agar tidak terjadi sembelit?
  2. Bagaiaman menu 4 Bintang porsi gizi yang pas, tepat agar tidak terjadi ADB (Anemia Defisiensi Besi)?

Jawab

  1. Untuk pemberian prona, prohe, karbo, sayur dan buah tidak membuat sembelit si kecil di usia 1 thn keatas. Karena sembelit untuk anak usia 1 thn keatas disebabkan banyak faktor yaitu: asupan sayur, buah, serta air putih yang kurang setiap harinya. Usia 1 thn kebutuhan serat sudah banyak tidak seperti bayi (dibawah 1 thn), sehingga setiap hari harus makan 3 kali sayur, 3 kali buah, dan air putih yang cukup.
  2. Untuk usia 1 tahun sudah menggunakan pola gizi seimbang yang hampir sama dengan 4 Bintang hanya saja kebutuhan sayur dan buah sudah dipisah. Jadi untuk 1 hari si kecil harus makan 3-4 porsi karbohidrat (1 porsinya 1 kepal tangan si kecil), lauk hewan 3 porsi (1 porsinya 1 telapak tangan tanpa jari si kecil), lauk nabati 2 – 3 porsi (1 porsinya 1 telapak tangan tanpa jari si kecil), sayur 2 – 3 porsi (1 porsinya 2 tangkup tangan si kecil) dan buah 2 -3 porsi (1 porsinya 1 kepal tangan si kecil). Bila dalam satu hari dapat memenuhi kebutuhan gizi seimbang, terutama lauk hewani dan nabati si kecil dengan optimal, maka akan menurunkan risiko ADB pada si kecil.

Dok, sy mau tanya anak saya umur 13bulan lagi demam ,terus apakah boleh minum obat di campur dengan madu?

Jawab:

Sebelumnya perkenalkan saya dr.Rio akan mencoba menjawab pertanyaan anda.

Madu adalah sebuah cairan alamiah yang kandungannya bermanfaat yang berasal dari nektar bunga dan dihasilakn oleh lebah. Beberapa kandungan zat dalam madu adalah Karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan antioksidan yang dinilai sangat bermanfaat bagi tubuh terutama untuk meningkatkan stamina dan sistem kekebalan tubuh.

Tidak ada panduan ataupun aturan khusus yang melarang madu digunakan sebagai campuran untuk minum obat. Namun anda harus tetap berhati hati mengingat saat ini banyak sekali madu dengan kualitas yang buruk bahkan dicampuri bahan bahan kimiawi. Sebaiknya berikanlah jeda waktu sekitar 30 menit dalam pemberian madu setelah minum obat. Hal ini bertujuan agar obat dapat terserap dengan sempurna barulah madu masuk sebagai suplemen tambahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Mungkin jika tujuan anda mencampurkan obat ke madu adalah untuk membuat rasa obat menjadi manis sehingga anak mau mengkonsumsinya, saya sarankan anda dapat membeli sirup khusus yang dapat dicampurkan dengan obat di apotik. Rasa dari sirup tersebut manis sehingga dapat membantu dalam pemberian obat pada anak. Untuk pembeliannya tidak diperlukan resep dari dokter.

Saat anak anda demam berikut beberapa hal yang dapat anda lakukan dirumah :

  1. Pantau demam, jangan sampai melebihi 39’C
  2. Kompres anak dengan air hangat untuk memberikan kenyamanan.
  3. Penuhi asupan makan dan minum anak untuk mencegah anak dehidrasi.
  4. Segera konsultasikan kedokter secara langsung jika demam berkepanjangan.

Sekian jawaban yang saya berikan semoga membantu.

Terimakasih, semoga sehat selalu 🙂

Halo dok.. anak saya saat ini sedang demam, badannya panas dan nafasnya sedikit tersengal2, dan sempat muntah. 3 jam lalu sudah saya beri obat penurun panas, setelah minum obat penurun panas …suhu badannya berangsur normal, tp skrg mulai panas lagi suhu badannya. Apa yg harus saya lakukan dan penanganan seperti apa yg tepat ya dok? . (FYI : anak saya berumur 2 thn) Terimakasih dok

Jawab:

Kategori demam pada anak adalah jika suhu tubuh anak naik dan melewati dari batas normal, yaitu jika lebih dari 37,2 derajat celcius jika diukur dari ketiak, atau jika lebih dari 37,8 derajat celcius jika diukur lewat mulut dan diatas 38 derajat jika diukur dari dubur.

Obat penurun demam yg biasa diberikan pada saat anak demam adalah acetaminophen atau paracetamol, yg bekerja dengan mengurangi produksi zat penyebab peradangan (prostaglandin) yg berefek pada tinggi atau naiknya suhu tubuh. Dengan penurunan kadar prostaglanding maka tanda peradangan seperti demam dan nyeri akan berkurang. Setiap obat memiliki waktu terapi sendiri-sendiri, dimana maksudnya adalah obat yg diminum akan berfungsi didalam tubuh sehingga keluhan dapat berkurang, namun panjang dan pendeknya waktu terapi setiap obat berbeda antara obat satu dengan yg lain. Pada obat paracetamol waktu terapi yg efektif adalah antara 4 sampai dengan 6 jam, sehingga jika sudah lebih dari waktu tersebut, gejala akan muncul lagi atau jika sumber penyakit yg mendasari tidak ditangani maka gejala akan muncul dan hilang sesuai dengan waktu terapi dari obat tersebut.

Sehingga jika anak anda sudah mulai demam setelah waktu terapi 4 jam atau bahkan 6 jam, maka sangat dianjutkan untuk memberikannya obat paracetamol lagi agar demam tidak terlalu tinggi. Selain itu anda juga dapat memberikan penanganan mandiri berupa :

  • Kompres hangat pada lipatan tubuh dan dahinya agar panas di dalam tubuhnya dapat keluar bebas melalui pori-pori kulitnya yg terbuka karena kompres demam yg diberikan.
  • Tetap berikan asupan cairan yg cukup pada anak anda untuk menghindari komplikasi berupa dehidrasi karena kehilangan cairan tubuh yg berlebih.
  • Hindari penggunaan baju yg terlalu tebal agar panas didalam tubuhnya dapat keluar dengan efektif
  • Pastikan suhu kamar tetap sejuk dan nyaman untuk si kecil, pastikan suhu ruangan tidak terlalu dingin atau terlalu panas

Jika sudah anda lakukan penanganan demam sementara yg dilakukan dirumah tetapi tidak menunjukkan perbaikan yg bermakna, maka kami sarankan untuk segera membawa serta anak anda ke dokter atau dokter anak agar dilakukan pemeriksaan yg seksama dan diberikan penanganan yg tepat. Sebelum tanda-tanda bahaya demam pada anak muncul, seperti :

  • kejang
  • sesak napas
  • kulit pucat atau tampak kebiruan
  • anak tampak sangat lemas
  • pingsan atau tapak sering mengantuk
  • tanda-tanda dehidrasi seperti bibir kering, muntah, menangis tanpa air mata, tidak mau minum atau makan dan tidak BAK

Demikian yg dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Dok bayi saya belom bab selama 3 hari dan skrg hari ke 4 bab namun keras sampai ia menangis tapi yg keluar secuil apakah wajar ?

Jawab:

Pada dasarnya pola BAB setiap anak memang bisa berbeda-beda dan kadang perubahan pola BAB (misalnya BAB menjadi lebih jarang) juga tidak selalu menunjukkan adanya kelainan pada saluran cerna anak. Namun demikian, ada beberapa tanda terjadinya konstipasi pada anak, diantaranya adalah:

  1. BAB kurang dari 3 kali seminggu
  2. Feses keras, kering, dan sulit dikeluarkan
  3. Anak merasa nyeri atau menangis saat mengeluarkan feses
  4. Terdapat bercak feses pada celana/popok anak
  5. Terdapat bercak darah pada feses atau pada celana/popok anak

Bila anda melihat feses anak keras dan anak terlihat kesulitan mengeluarkannya, maka kemungkinan anak anda memang mengalami konstipasi. Ada beberapa kemungkinan penyebab konstipasi pada anak diantaranya adalah:

  1. Kurangnya konsumsi serat
  2. Anak kurang minum cairan
  3. Anak terlalu banyak diam dan kurang bergerak
  4. Anak sering menahan keinginan buang air besar
  5. Anak terlalu banyak minum susu
  6. Efek samping obat-obatan atau suplemen tertentu
  7. Kondisi medis tertentu, misalnya hipotiroidisme, gangguan elektrolit tubuh, gangguan anatomis saluran cerna, alergi makanan, dll

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa anda coba lakukan:

  1. Berikan sayur dan buah lebih banyak untuk anak
  2. Berikan buah-buahan yang dapat membantu mengatasi konstipasi seperti buah pear, peach, prune, plum
  3. Berikan cairan lebih banyak untuk anak (jangan dalam bentuk susu)
  4. Batasi konsumsi susu dan produk olahan susu pada anak (jangan lebih dari 720 cc per hari)
  5. Tingkatkan aktivitas fisik anak (ajak berjalan, bermain di luar rumah, dll)

Bawa anak anda ke dokter untuk mendapatkan obat yang dapat membantu mempermudah keluarnya feses yang sudah mengeras dalam saluran cernanya. Jangan menunda pemeriksaan ke dotker terutama bila anda melihat adanya luka pada anus anak ataupun darah pada fesesnya.

Sekian informasi dari saya, semoga cukup menjawab

Load More