Apa Yang Harus Diwaspadai Saat Nafas Bayi Berbunyi

Napas berbunyi pada bayi sering menjadi kekhawatiran orangtua. Memang napas berbunyi dapat menjadi gejala sebuah masalah pernafasan, tapi bisa juga tidak perlu menjadi kekhawatiran. Anda bisa simak informasi di bawah ini agar tahu lebih jelas mengenai masalah pernafasan pada bayi dan kapan kita harus waspada.

pixabay.com

Napas bayi berbunyi sering terjadi segera setelah kelahiran dan selama beberapa jam pertama kehidupan bayi. Keadaan ini kerap membuat orangtua merasa khawatir. Ketika Anda menjumpai keadaan tersebut jangan panik karena belum tentu itu merupakan sebuah gejala penyakit pada bayi. Suara nafas yang didengar perlu dibedakan sumbernya, apakah dari rongga hidung, kerongkongan, saluran nafas ke paru (bronkus dan bronkhiolus) atau dari paru (Gambar saluran nafas pada bayi).

Penyebab Pernapasan Terganggu pada Bayi Baru Lahir

Beberapa faktor risiko umum untuk gangguan pernapasan meliputi:

  • Lahir prematur
  • Operasi caesar
  • Menghirup tinja mereka sendiri yang disebut mekonium selama proses kelahiran
  • Jumlah cairan ketuban yang kurang. Kondisi yang disebut oligohidramnion
  • Infeksi pada selaput janin atau cairan ketuban yang disebut korioamnionitis
  • Diabetes gestasional pada ibu

Napas Tidak Normal

Bayi yang bernafas terlalu cepat atau terlalu lambat dari biasanya dan menunjukkan tanda-tanda gangguan pernafasan yang membutuhkan pemeriksaan medis segera.

Penelitian pada tahun 2016 terhadap 953 bayi baru lahir yang sehat menemukan bahwa laju pernafasan bayi bervariasi secara signifikan.
Tingkat pernapasan rata-rata bayi setelah lahir adalah 46 kali per menit. Meskipun begitu, sekitar 5% bayi membutuhkan 65 napas per menit atau lebih. Ini menunjukkan bahwa laju pernapasan yang sedikit lebih cepat bukan hal yang perlu dikhawatirkan selama tidak ada gejala lain yang tidak biasa.

Seiring bertambahnya usia bayi pernafasan terus melambat. Kecepatan nafas anak 2 tahun sampai 3 tahun adalah 24-40 napas per menit. Masalah pernafasan yang lebih kompleks yang dapat dialami bayi adalah asfiksia, takipnea transien, sindrom gangguan pernapasan. Selain itu juga ada aspirasi mekonium, pneumotoraks, pneumonia, dan malformasi paru bawaan.

Cara Mengukur Laju Normal Pernapasan pada Bayi

Cara paling mudah untuk mengukur pernafasan bayi baru lahir adalah dengan menghitung jumlah nafas dalam 60 detik. Pengukuran seperti ini dilakukan karena beberapa bayi baru lahir bernafas dengan interval yang tidak teratur.

Bayi yang mengalami kesulitan pernapasan lebih cenderung bernafas dalam pola yang tidak biasa. Metode berikut dapat membantu mengukur pernapasan bayi baru lahir:

  • Letakkan tangan dengan perlahan di atas perut atau dada bayi. Hitung setiap kenaikan dada atau perut.
  • Posisikan tangan beberapa inci dari lubang hidung bayi. Hitung setiap napas yang keluar dari hidung.

Gangguan Pernapasan pada Bayi Yang Perlu Diwaspadai

Gangguan pernapasan dapat menyebabkan bayi kekurangan oksigen, yang dapat menyebabkan cedera otak dan organ, menghambat perkembangan bayi, serta bisa berakibat fatal.

Beberapa tanda-tanda gangguan pernapasan pada bayi yang harus diwaspadai meliputi:

  • Suara napas snoring: kesulitan bernapas hingga mendengkur, mengi atau mencicit.
  • Nafas cuping hidung atau pelebaran lubang hidung: bayi mengembang lubang hidungnya untuk mencoba menghirup lebih banyak oksigen.
  • Retraksi: Tanda ini biasanya terlihat pada dada, baik di antara tulang rusuk, di bawah tulang dada, atau di atas tulang selangka. Retraksi menunjukkan bahwa bayi bernapas lebih keras untuk mendapatkan lebih banyak oksigen.
  • Perubahan warna: Bayi yang mengalami kekurangan oksigen parah dapat berubah warna. Kulit mereka mungkin biru, pucat atau putih pada bibir, lidah, jari-jari, atau alas kuku. Perlu dibedakan biru karena kelainan paru, jantung, atau biru yang bisa terjadi pada bayi normal.
  • Susah bernapas saat tidur

Jika memang muncul tanda-tanda di atas memeriksakan bayi ke dokter adalah pilihan paling tepat.

Anda bisa bagikan ulasan di atas agar para orangtua bisa memberikan penanganan yang tepat untuk si kecil.

TAGS
#bayi #bayi sesak #kesehatan #pernafasan bayi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *