Kenapa Harus Imunisasi dan Kenapa Harus Berulang?

Bingung kapan anak harus diimunisasi? Cek di sini ya. Tak hanya info jadwal imunisasi, tapi juga ada fakta tentang halal nya imunisasi. Baca lebih lanjut!

Foto: Unsplash.com

Sejatinya, imunisasi merupakan salah satu cara terbaik untuk menghindarkan serta melindungi pertumbuhan bayi dari penyakit. Imunisasi bisa dikatakan sebuah proses memasukkan vaksin ke dalam tubuh. Cara memasukkannya dengan diteteskan ke dalam mulut, seperti untuk polio, atau melalui suntikan. Dengan imunisasi, diharapkan generasi ini bisa terbebas dari banyak penyakit.

Waktu Imunisasi Anak

Dilansir dari IDAI.or.id, waktu imunisasi pertama pada bayi adalah yakni ketika dia baru lahir, tepatnya 12 jam setelah kehadirannya di dunia. Sebelum suntikan vaksin pertamanya, bayi akan terlebih dahulu mendapatkan vitamin K1 lewat penyuntikan, minimal tiga puluh menit sebelum ia disuntik vaksin HB.

Berikut adalah waktu imunisasi anak berdasarkan umur menurut situs resmi Ikatan dokter anak indonesia.

  1. Umur kurang dari 1 tahun
    Hepatitis B, Polio, BCG, DPT, HiB, PCV, Rotavirus, Influenza, Campak
  2. Umur 1-4 tahun
    Polio, DPT, HiB, PCV, Influenza, Campak, MMR, Varisela, J. encephalitis *), Tifoid, Hepatitis A
  3. Umur 5-12 tahun
    DPT, Influenza, Campak, MMR, Tifoid, Hepatitis A, HPV, Dengue
  4. Umur 12-18 tahun
    DPT, HPV, Influenza, Tifoid

*) Untuk daerah endemis seperti Bali.

aVaksin rotavirus monovalen tidak perlu dosis ke-3. Hanya untuk rotavirus pentavalen.
bApabila diberikan pada remaja usia 10-13 tahun, pemberian cukup 2 dosis dengan interval 6-12 bulan, respons antibody setara dengan 3 dosis.

Kenapa Banyak Imunisasi yang Berulang?

Anda mungkin melihat beberapa nama imunisasi yang sama. Anda tidak salah lihat, karena memang demikian. Jadwal imunisasi ini terbagi menjadi imunisasi dasar serta imunisasi pengulangan. Dari pemberian vaksin tersebut ada yang cukup sekali. Ada juga yang mesti beberapa kali dilakukan.

Pengulangan imunisasi ini bukan masalah. Karena jadwal imunisasi di atas memang sudah disusun berdasarkan rekomendasi WHO (World Health Organization), dan berdasarkan uji klinis oleh organisasi profesi yang berkecimpung dalam imunisasi.

Melihat daftar di atas, biasanya timbul pertanyaan, bagaimana jika anak telat untuk imunisasi? Sudah berumur sekian, namun belum imunisasi. Atau ada jadwal imunisasi yang terlewatkan? Jawabannya adalah tetap mengikutkan anak untuk imunisasi, alias mengejar jadwal, sampai semua imunisasi tercapai.

Anda bisa langsung datang ke tempat-tempat yang ditunjuk pemerintah untuk menyelenggarakan imunisasi. Tempat-tempat ini antara lain posyandu, puskesmas dan rumah sakit resmi. Bila Anda melakukan imunisasi untuk anak di posyandu, Anda tidak akan dikenakan biaya. Namun pastikan pelayanan posyandu tersebut mencakup alamat Anda.

Imunisasi di luar jadwal juga bisa dilakukan di rumah sakit. Hanya saja, bila Anda membawa anak ke rumah sakit untuk imunisasi, akan ada biayanya. Sebelum datang ke rumah sakit, Anda bisa menghubungi mereka untuk menanyakan jadwal imunisasi. Sebab, biasanya pihak rumah sakit punya jadwal harian imunisasi.

Apakah Imunisasi Terbukti Aman dan Halal?

Pemerintah Indonesia menjamin semua vaksin yang diproduksi aman untuk tubuh. Sebab, sebelum vaksin diproduksi, para ahli telah melakukan riset yang panjang. Sebuah riset mendalam yang mempergunakan Good Clinical Practice sebagai standar. Penelitian ini juga berdasarkan standar etik yang ketat.

Tidak hanya itu, vaksin yang banyak dipergunakan juga memiliki lisensi resmi dan terus dipantau oleh pihak yang berwenang. Dalam hal ini adalah badan milik negara seperti BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) serta badan independen yang kompeten, misalnya KOMNAS PP KIPI (Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi). Seluruh proses ini memastikan vaksin aman untuk digunakan pada saat imunisasi.

Demikian juga soal Halal atau tidaknya. Diantara semua vaksin, hanya vaksin Polio yang dalam proses pembuatannya menggunakan enzim babi. Tapi enzim ini sudah dibersihkan secara kimiawi, sehingga di hasil akhirnya tidak lagi terdapat zat yang berasal dari babi. Imunisasi dengan dugaan campuran bahan haram, jika vaksin tersebut sudah dicuci dengan bahan kimiawi, maka hukumnya menjadi halal (suci). Hal ini sesuai dengan dasar istihalah (perubahan wujud benda dapat diawali dari benda haram lalu menjadi halal, maupun sebaliknya) dan istihlak (bercampurnya benda najis atau haram pada benda yang suci sehingga mengalahkan sifat najis baik rasa, warna dan baunya)..

Penutup

Imunisasi sangat penting tidak hanya untuk melindungi diri dari penyakit, namun juga mewujudkan Indonesia yang sehat. Ikuti jadwal imunisasi dengan teratur. Bila ada yang tertinggal atau terlambat, segera datang ke rumah sakit untuk imunisasi susulan. Di atas adalah tabel usia anak mulai imunisasi. Semoga berguna dan jangan lupa share ya!

TAGS
No tags.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *