Novel Virus Corona Mengancam Dunia di Awal 2020

Isu kesehatan yang cukup penting terjadi di awal 2020 adalah tentang Virus Corona atau Coronavirus (CoV). Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga Minggu (2/2/2020), tercatat sebanyak 14.557 kasus penularan virus corona di seluruh dunia dengan 304 korban meninggal dunia akibat terinfeksi virus ini. Apa dan bagaimana fakta tentang virus yang belum ditemukan vaksinnya ini?

Isu kesehatan yang cukup penting terjadi di awal 2020 adalah tentang Virus Corona atau Coronavirus (CoV). Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga Minggu (2/2/2020), tercatat sebanyak 14.557 kasus penularan virus corona di seluruh dunia dengan 304 korban meninggal dunia akibat terinfeksi virus ini. Apa dan bagaimana fakta tentang virus yang belum ditemukan vaksinnya ini?

Virus Corona (CoV) adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Virus Corona diklasifikasikan menjadi tiga golongan utama: golongan 1 dan 2 menginfeksi mamalia, mulai dari kelelawar hingga manusiawi, sedangkan golongan 3 hanya ditemukan pada spesies avian (burung). Infeksi virus ini dapat menimbulkan gejala penyakit yang bervariasi, mulai dari hampir tidak timbul gejala apa pun hingga gejala yang fatal dan cepat.

Infeksi virus corona dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti bronkitis, ensefalitis, gastroenteritis, dan hepatitis. Ada setidaknya dua jenis virus corona yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). SARS-CoV ditransmisikan dari kucing, luwak (civet cats) ke manusia dan MERS-CoV dari unta ke manusia. Beberapa virus corona yang dikenal beredar pada hewan namun belum terbukti menginfeksi manusia.

Virus corona yang baru sekearang adalah Novel coronavirus (2019-nCoV), yang adalah virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru virus corona (novel coronavirus, 2019-nCoV).

Foto: edzardernst.com

Penyebaran yang sangat cepat

Penambahan jumlah kasus 2019-nCoV berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran ke luar wilayah Wuhan dan negara lain. Tanggal 13 Januari 2020 Kementrian Kesehatan di Thailand melaporkan satu kasus konfirm mengidap novel coronavirus, 2019-nCoV dari Wuhan, Cina. Selanjutnya Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) mendata adanya 282 kasus di empat negara termasuk Cina (278 kasus, dengan 6 berakhir pada kematian), Thailand (2 kasus), Jepang (1 kasus) dan Korea Selatan (1 kasus).
Pada 26 Januari 2020, jumlah kasus yang terdata pada WHO meningkat pesat, angkanya menjadi hampir 10 kali lipat. Secara global jumlahnya mencapai 2.014 kasus konfim di 11 negara dengan 56 kematian di Cina. Rincian China 1.975 kasus konfirmasi (termasuk Hongkong 5, Taiwan 3, dan Macau 2) dengan 56 kematian (52 kematian di Provinsi Hubei dan 4 di luar Hubei) dan 324 kasus infeksi parah. Tercatat juga diketemukan di Jepang (3 kasus), Thailand (5 kasus), Korea Selatan (2 kasus), Vietnam (2 kasus), Singapura (4 kasus), Malaysia (3 kasus), Nepal (1 kasus), USA (2 kasus), Perancis (3 kasus), dan Australia (4 kasus). Di antara kasus-kasus tersebut, sudah ada beberapa tenaga kesehatan yang dilaporkan terinfeksi.
Pada 31 Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menetapkan flu Virus Corona sebagai Darurat Global karena pesatnya penyebaran. Per 31 Januari 2020, secara global terdata 9.826 kasus konfirm di 19 negara. Di Cina sendiri terdapat 9.720 kasus confirm dengan 213 kematian.
Angka terus bertambah pesat. Pada data WHO hingga Minggu (2/2/2020), tercatat sebanyak 14.557 kasus penularan virus corona di seluruh dunia dengan 304 korban meninggal dunia akibat terinfeksi virus ini.

Munculnya Gejala

Manifestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah paparan. Tanda dan gejala umum infeksi virus corona antara lain gejala gangguan pernapasan akut, demam, batuk dan sesak napas. Pada kasus yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Pengobatan dan Vaksin

Infeksi 2019-nCoV dapat menyebabkan gejala ISPA ringan sampai berat bahkan sampai terjadi Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), sepsis dan syok septik termasuk pada anak. Namun hingga saat ini, para peneliti masih mencari pengobatan dan vaksin yang tepat untuk melawan virus ini. Pengobatan yang diberikan masih berupa perawatan intensif untuk meringankan gejala-gejala yang ada.
Siapa dan bagaimana dapat terinfeksi?
Penderita 2019-nCoV kebanyakan usia produktif hingga lansia, namun baru-baru ini ditemukan di Beijing 1 pasien bayi perempuan termuda berusia 9 bulan dengan menunjukkan gejala penyakit yang sama seperti orang dewasa. Sejauh ini, sangat sedikit anak kecil yang jatuh sakit karena virus corona ini. Pola yang sama juga terlihat pada wabah SARS dan MERS.
Virus Corona dapat menular melalui berbagai cara, yaitu:

  • terkena atau terhirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita 2019-nCoV,
  • memegang atau menyentuh benda yang terkena air liur atau percikan ludah dari bersin atau batuk penderita, atau
  • bersentuhan atau berjabat tangan dengan penderita lalu memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Indonesia masih aman, namun harus waspada

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Widyawati pada konferensi pers di Kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2020) telah menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada kejadian penularan virus corona di Indonesia. Walaupun demikian, kita semua harus waspada dan melakukan tindakan pencegahan.

Pencegahan

Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi ialah dengan:

  • rutin mencuci tangan dengan air dan sabun selama minimal 20 detik, atau hand sanitizer yang mengandung alkohol, setelah beraktivitas,
  • tutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan baju (tidak dengan tangan) ketika batuk atau bersin, tisu yang digunakan dibuang ke tempat sampah dan cuci tangan setelahnya.
  • menggunakan masker khususnya saat di ruang tertutup dan kendaraan umum
  • memastikan daging dan telur dimasak matang sebelum dikonsumsi.
  • menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin.
  • Melengkapi status imunisasi anak terutama vaksin terkait pneumonia (DPT, HiB, Campak, PCV, dan Influenza.
  • Sebaiknya hindari dulu bepergian ke daerah Cina dan negara-negara yang telah terkena virus ini apalagi harus bawa anak-anak.

Bila ditemukan anak dengan keluhan demam, batuk disertai napas cepat, maka segera cari pertolongan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Pada 31 Januari 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi menetapkan flu Virus Corona sebagai Darurat Global (Foto: https://kolom.tempo.co/read/1302693/coronavirus-perhitungan-tiongkok-dan-dunia/full&view=ok diakses 03.02 2020)

TAGS
#corona #corona virus #novel virus corona

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *